Hari ini pesta St. Yosef.
Apakah yang terlintas dalam benakmu tentang Yosef, suami Maria?

Sedikit sekali kisah mengenai Yosef dalam Injil pun literatur Katolik yang dipublikasikan. Bagi saya, selain Maria, Yosep juga adalah tokoh utama yang sangat penting dalam kisah kelahiran Yesus Kristus. Tetapi cenderung diabaikan dalam permenungan tentang Natal.

Bayangkan jika Yosep tidak ada.

Kita sisihkan dulu bahwa Malaikat Gabriel datang memberitahukan bawa Maria akan dikandung dari Allah Roh Kudus. Setelah Maria mengandung, Sabda menjadi manusia, semua aspek Keallahan tidak nampak. Maria adalah seorang wanita yang mengandung tanpa suami. Ya ampun, bahkan sampai sekarang, di tahun 2022 ini hamil dan tak bersuami masih menjadi bahan pergunjingan. Apalagi latar belakang waktu jaman itu. Bahkan Maria yang dipilih Allah sempat mengalami perasaaan manusiawinya “bagaimana mungkin aku mengandung, sedangkan aku gak bersuami?”.

Yosep memang tunangan Maria. Selain seorang tukang kayu, bagaimana latar belakang keluarga, hidupnya setelah Yesus lahir dan berapa lama dia hidup, serta bagaimana kematiannya tidak pernah kita temukan dalam Injil. Saya berharap ada literatur yang mengisahkan Yosep, tapi belum menemukannya. Ibu saya bercerita, bahwa dia pernah membaca sebuah buku yang sedikit menceritakan tentang Yosep, bahwa saat ajalnya Yesus sendiri yang menguburkan jenazahnya.

Saya cukup sedih, seharusnya Yosep menjadi salah satu tokoh sentral dalam kisah Yesus.

Memang di sini lagi-lagi Roh Kudus yang mengambil peran Ilahi sehingga Yosep kemudian memahami bahwa ini adalah rencana Allah, namun sebagai manusia, tentu saja Yosep ragu untuk mengambil Maria sebagai istrinya. Bisa saja pertunangannya fengan Maria dibatalkan. Masa bodo dengan semua belis atau seserahan saat tunangan. Yosep adalah korban perasaan. Lelaki mana coba yang tidak emosi. (sekali lagi kita sisihkan peran Roh Kudus ampuni aku Tuhan). Dalam sebuah film yang diperankan oleh ada beberapa adegan di mana Yosep pertama kali naksir Maria, sungguh lelaki yang penuh kharisma. Mungkin banyak juga yang naksir dia saat itu, tapi dia memilih Maria dan tetap setia pada pilihannya. Film Maria juga digambarkan saat setelah Yosep fan Maria menikah, Yosep benar -benar gentleman sejati. Roh Kudus memang hidup di dalam Yosep sehingga dengan berbagai situasi, cobaan dan tantangan, Yosep tidak mengeluh dan tetap mengasihi Matia sebagai Bunda Allah.

Saya membayangkan bagaimana saat mereka ke Betlehem untuk mencacah jiwa. Keledai hanya 1 ekor, Maria dalam keadaan hamil besar. Yosep jalan kaki menuntun keledai yang ditumpangi Matia. Jalan berhari-hari dengan kecemasan bahwa Maria bisa melahirkan kapan saja. Yang paling menyentuh adalah adegan saat di kandang (gua) saat tiba waktunya bagi Maria untuk bersalin. Yosep pergi mencari air, saat pulang didapatinya Maria telah melahirkan seorang bayi.

Yosep adalah ayah Yesus, mengawal, melindungi dan mengasihi Maria sampai Yesus lahir. Kisah terakhir tentang keberadaan Yosep bersama Maria dalam Injil adalah saat mencari Yesus yang kabur ke bait Allah saat umur 12 tahun. Gila, saat itu bagaimana Yosep menghadapinya? sebagai ayah, normalnya dia kesal juga dengan tingkah Yesus. Saya bertanya-tanya bagaimana komunikasi dan interaksi Ayah-Anak ini? Bagaimana saat balita Yesus tantrum?

Berbagai pertanyaan seputar parenting muncul berkala dalam benak. Lama kelamaan saya lupa kalau Yesus adalah Anak Allah